Pendapat dan Impian untuk Pendidikan Indonesia
oleh : Raden Rangga Jati
Perkembangan
dunia, diera globalisasi pada saat ini, memanglah banyak menuntut perubahan
kesistem pendidikan Nasional yang lebih baik, agar mampu bersaing secara sehat
dalam segala bidang ilmu pengetahuan. Salahsatu cara yang dilakukan adalah
membenahi, dan meningkatkan kualitas pendidikan, dengan
membentuk suatu sistem pendidikan baru, yang bukanlah menghasilkan para pengisi
kekosongan,
akan tetapi mencetak para generasi bangsa yang mampu menghadapi tantangan
pada era globalisasi saat ini.
Pendidikan
adalah modal penting untuk mengembangkan ide, pengetahuan, dan kemampuan
seseorang, sehingga menjadikan dirinya lebih baik, ketika berinteraksi antara
Manusia dengan Manusia lainnya, Manusia dengan Alam, dan Manusia dengan
Tuhannya. Sayangnya di Negeri Indonesia ku ini. Negeri yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, Negeri yang makmur, akan sumber daya alamnya, dan sumber
daya manusianya.
Permasalahan
pendidikan masih menjadi trending topic (Topik yang ramai dibicarakan) dari tahun ke tahun, terutama
permasalahan pemerataan kualitas pendidikan bermutu, hanya dapat
dirasakan oleh beberapa orang dikalangan menengah
keatas. Sebagian besar orang dikalangan
garis menengah kebawah, mereka beranggapan “Orang
miskin tidak bisa menerima kehidupan sekolah yang layak (sudut pandang fasilitas pendidikan yang memadai dan tenaga pengajar).
Bahkan pendidikan bermutu, hanyalah bisa
dirasakan oleh beberapa orang yang cukup dalam financialnya (keuangannya)".
“Pendidikan bermutu itu mahal”, kalimat ini
sering muncul, untuk menggambarkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan
masyarakat, untuk mengeyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari
tingkat TK ( Taman Kanak – Kanak), hingga PT (Perguruan Tinggi) membuat
masyarakat yang menduduki garis masyarakat menengah kebawah tidak memiliki
pilihan lain, kecuali tidak melanjutkan putra- putri mereka untuk mengenyam
pendidikan yang lebih tingggi, atau bahkan merumahkan putra – putri mereka ,
dengan kata lain, faktor finansial (keuangan) yang menjadi ujung tombak
permasalahan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Siapa yang Mampu Bayar, Dialah yang
Bisa Menikmati Pendidikan Di Negeri Ini”.
Pada
abad ke-21 sekarang ini, Pengembangan dan kemajuan ilmu teknologi pada setiap
sektor yaitu Medicine (Ilmu
kedokteran), Agriculture (Ilmu Pertanian), Engineering (Ilmu
Teknik), Information (Informasi), menghadapkan Indonesia, bukanlah lagi
sebuah kapal pesiar beserta penumpangnya yang harus bersandar di pelabuhan,
akan tetapi harus melebarkan layarnya, mengangkat jangkarnya, dan berlayar ke tengah
samudera yang tersebar , begitu banyak kapal – kapal besar dengan didukung
teknologi modern.
Permasalahan kualitas pendidikan dengan sebuah kalimat “Siapa yang Mampu Bayar, Dialah yang Bisa Menikmati Pendidikan Di Negeri Ini”, permasalahan seperti ini, seharusnya bukan lagi permasalahan, yang harus terus dirasakan sebagian bangsa Indonesia, akan tetapi saatnya untuk menyambut selamat datang sistem pendidikan baru ditahun baru ini, dengan kualitas yang tidak hanya menjadikan para generasi muda sebagai pengisi kekosongan, akan tetapi mendesain, dan mencetak para generasi bangsa ini mampu menghadapi tantangan dan menjadi pemenang dalam persaingan di Era Globalisasi (Masyarakat Ekonomi ASEAN) beberapa saat lagi , kemudian dapat menginspirasi kepada setiap generasi muda lainnya, untuk meningkatkan kemampuan , dan bakat pada dirinya untuk menjadikan Indonesia lebih baik dari sebelumnya.
NB ; Tulisan ini saya buat sebagai syarat mengikuti program #menyapanegeriku yang diadakan oleh Kemristekdiki. Saya posting kembali sebagai ucapan selamat menyambut sistem pendidikan Indonesia ditahun baru dengan semangat baru menghadapi MEA.
Permasalahan kualitas pendidikan dengan sebuah kalimat “Siapa yang Mampu Bayar, Dialah yang Bisa Menikmati Pendidikan Di Negeri Ini”, permasalahan seperti ini, seharusnya bukan lagi permasalahan, yang harus terus dirasakan sebagian bangsa Indonesia, akan tetapi saatnya untuk menyambut selamat datang sistem pendidikan baru ditahun baru ini, dengan kualitas yang tidak hanya menjadikan para generasi muda sebagai pengisi kekosongan, akan tetapi mendesain, dan mencetak para generasi bangsa ini mampu menghadapi tantangan dan menjadi pemenang dalam persaingan di Era Globalisasi (Masyarakat Ekonomi ASEAN) beberapa saat lagi , kemudian dapat menginspirasi kepada setiap generasi muda lainnya, untuk meningkatkan kemampuan , dan bakat pada dirinya untuk menjadikan Indonesia lebih baik dari sebelumnya.
NB ; Tulisan ini saya buat sebagai syarat mengikuti program #menyapanegeriku yang diadakan oleh Kemristekdiki. Saya posting kembali sebagai ucapan selamat menyambut sistem pendidikan Indonesia ditahun baru dengan semangat baru menghadapi MEA.