SEMOGA BERMANFAAT BAGI PEMBACA....

Jumat, 27 Juli 2012

Hobi Unik Menjadi Ladang Bisnis

HOBI UNIK MENJADI LADANG BISNIS
Oleh : Raden Rangga Jati


            Dunia bisnis memang dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk kalangan mahasiswa, menekuni peluang bisnis yang berawal dari hobi kini menjadi tren diberbagai kalangan masyarakat dari sekedar hobi memelihara binatang seorang laki-laki bernama “Sofan fauzi” mahasiswa fakultas kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta angkatan 2008, mengawali sebuah usaha yang cukup unik yaitu dalam penjualan binatang reptile pada  tahun 2009 sampai berkembang cukup maju sampai saat ini.
            Berawal dengan mempelihara kucing dan binatang reptile, kemudian membuka usaha penjualan binatang , menurutnya penjualan binatang seperti kucing yang pernah dijalaninya terhenti dikarenakan pada umumnya penjualan kucing merepotkan baik dari pemberian makan dan pemeliharaan kebersihannya, yang kemudian laki-laki yang akrab dipanggil “Kenji” ini mulai beralih dalam bidang usaha penjualan Reptil yang jauh lebih mudah diurus dan tidak merepotkan dalam perawatannya serta tidak terlalu menguras kantong (cukup mengeluarkan uang sejumlah Rp 5000-Rp 10000) dalam pemberian makannya dalam sekali makan dalam seminggu.
            Penjualan binatang reptile yang diperdagangkannya yaitu “hewan reptil yang dijual, yaitu hewan reptile yang hanya disukai, jadi klo hewan reptil yang tidak saya suka, rata-rata tidak saya stock”, karena terkadang hewan reptile terjualnya cukup lama. Jadi klo saya tidak menyukai jenis binatang reptilnya, malahan kasihan nantinya bisa tidak terawat.”ujar laki-laki asal daerah kebumen ini.
  1. Phyton
ü    Reticulatus (Sanca Kembang)
ü    Molurus
ü    Dipong/Blood Python
ü    Savuensis


  1. Venomus
ü    Wagler
ü    King Cobra
ü    Albolabris

  1. Varamus (Biawak)
ü    Varamus Salvator
ü    Varamus Rudicolis
ü    Varamus Timorensis
ü    Varamus Togianus
ü    Varamus Cerambonensis

  1. Tortoise (Kura-Kura Darat)
ü    Indian Star
ü    Emys Kaki Gajah
ü    Forsteni

  1. Turtle (Kura-Kura Air)
ü    Malagan Snail Eating Turtle
ü    Labi-Labi
ü    Kura-Kura Ambon
ü    Aligator  Snaping Turtle (AST)
ü    Common Snaping Turtle (CST)

  1. Mamals
ü    Musang pandan
ü    Blacan
ü    Rase

  1. BOP (Bird Of Prey)
ü    Barn Owl
ü    Buffy Fish Owl
ü    Bubo

  1. Buaya Porasus (Buaya Muara)
  2. Iguana
  3. Soa Layar
Adalah sebagian besar nama-nama jenis hewan reptile yang dijual mas kenji dalam menjalankan dunia bisnisnya yang kisaran harganya tergantung pada motif dan asal daerah/ Negara dari tiap-tiap hewan-hewan reptilnya yang berawal dari sebuah hobi yang unik dan kemudian menjadi ladang bisnis buatnya. Tidak hanya sebagai hobi yang menghasilkan yang didapat oleh laki-laki asal daerah Kebumen Jawa Tengah ini, akan tetapi seketika bermain-main dengan reptile peliharaannya yang nantinya dijual dapat menjadikan penghilang rasa kejenuhan tersendiri buatnya.
            Dipasarkannya/dipromosikannya penjualan binatang reptilenya kepada para pelanggan/pemesan yang cukup  merata peminatnya yang tidak hanya dari daerah Yogyakarta, peminatnya mulai   dari anak-anak  SMP sampai kalangan  berumur. Tetapi untuk sebagian besar pembeli didaerah Yogyakarta 80% dari kalangan mahasiswa  menjadi pelanggan dari mas Kenji , melalui media internet pada beberapa alamat jejaring sosial seperti pada situs “Facebook, Kaskus, dan Toko Bagus”. Pada kenyataanya dalam menjalani bisnis penjualan reptile yang dijalaninya adalah binatang reptile yang dijual hanya binatang-binatang yang disukai saja dan binatang yang dijual pun termasuk reptile yang tidak dilindungi. Jadi klo bisa hobi itu tidak hanya mengeluarkan uang saja ,akan tetapi dari hobi juga bisa lebih  menghasilkan  uang, disamping tidak menjadi  stress, kita menyukai sesuatu yang  di jalaninya enak dan tidak ada tekanan, jadi klo bisa hobi itu dijadikan penghasilan. “Ujar beliau ketika ditemui sore itu (25/06/2012).
            Dalam hal kendala yang dihadapi mas kenji dalam menjalankan usaha bisnis jual hewan reptilenya, kendalanya yang dihadapi pada pengiriman barang belum menemukan jasa pengiriman yang resmi, terkadang dalam hal pengirimannya secara diam-diam, Jadi pada pihak pengiriman hewan reptile tidak mengetahui mengenai  barang yang dikirim itu hewan reptile, serta kendala yang dihadapinya  juga ketika pada  hewan-hewan reptilenya  yang sampai  tidak semuanya selamat, ada beberapa hewan reptil yang mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar