“WPAP”
SEBAGAI KARYA CIPTA ANAK NEGERI
Oleh : Raden Rangga Jati
Bila belum pernah mendengar WPAP, mungkin akan secepat
kilat membalik halaman kolom ini. Namun tunggu dulu dong ya, tulisan ini akan
mencukil sedikit definisinya. Wedha”s Pop Art Portrait (WPAP) menurut
pengarangnya, Wedha Abdul Rasyid, merupakan salah satu seni pop art dengan cara
tracing
(menjiplak) foto untuk kemudian dibuat bidang-bidang yang tidak memakai kurva.
Bidang-bidang tersebut selanjutnya diberi warna tersier
yang dikelompokkan berdasarkan gelap terang, serta merupakan salahsatu karya seni Pop art asli Indonesia yang memiliki suatu
artian, di luar negeri atau didunia sudah banyak karya-karya pop art tetapi
diindonesia sendiri mempunyai style terbaru dengan menggunakan bidang-bidang
kotak-kotak atau garis-garis lurus, dan menabrakan warna-warna solid untuk
membangun dimensi muka atau membangun karakter tokoh seseorang.
Berawal dipertengahan tahun 2011, laki-laki bernama Andre Kurniawan, yang akrab dipanggil “Andre” mahasiswa STDI (Sekolah Tinggi
Desain Interstudy) Jakarta ini bergabung dalam WPAP community Jakarta yang bermarkas diwilayah Bintaro Sektor I
Jakarta sampai saat ini, Menurutnya selama ini komunitas karya cipta seni Indonesia ini selalu lancar dalam berbagai event2 besar seperti; pada pameran Java Jazz Festival ,
acara Nirmana Award dan Event-event besar lainnya, yang kurang lebih dalam
hal perkembangannya dalam seni pameran karya seni ini cukup pesat sampai saat
ini.
Untuk peminat karya seni ini kurang
lebih hampir 5000 anggota di Web Wpap”s
community Indonesia yang terbagi dalam beberapa wilayah di Indonesia, yang
bersama-sama dalam memperkenalkan dan mengembangkan karya seni Wpap serta
biasanya pameran yang diadakan lebih aktif
diadakan di Jakarta,
Sampai saat ini dalam perkembangan
Wpap bagi dunia seni di Indonesia terutama pada anak-anak muda yang bergabung untuk membuat karya seni ini,
perkembangan di jejaring social “facebook” dari mulai kirim-kiriman sebuah
karya hingga komentar sesama pecinta
karya seni ini sebagai motivasi dalam mengembangkan karya seni pada WPAP’s ini
sendiri “ujar beliau ketika ditemui anggota kliring”.
Dari salahsatu jejaring Facebook lah, seni tersebut
berkembang ke website.
Dari situlah anggota merambah ke pelosok Tanah Air. Karya-karya WPAP pun dapat dinikmati melalui
website: wpapcommunity.com. Komunitas ini juga semakin
mengukuhkan dirinya sebagai komunitas yang peduli dengan nasionalisme di mana
mereka juga membuat berbagai karya pop art atas berbagai kesenian Indonesia
seperti Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Minangkabau), serta wajah para Kepala
Suku di Papua, dll yang membuat kita semakin mencintai Indonesia dengan berbagai
sentuhan warna yang semarak.
Dan
juga dapat dikontak melalui Twitter: @WPAPCom,
sehingga semua kalangan di Indonesia maupun dari luar negeri yang menggemari
jenis karya ini dapat saling berinteraksi antar anggota, saling belajar, dan
mampu mendapatkan hasil atas karyanya melalui penjualan poster, kaos, kalender,
dan berbagai merchandise lain dari desain yang telah dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar